Mengenang 2 Tahun Kepulangan Kiai Kharismatik dari Bogor ; KH. Mukhtar Ruyani

NU Bogor - Caringin

Ribuan orang dari berbagai penjuru daerah, kemarin (20/3/18)  menghadiri Haul Ke-2 KH Mukhtar Ruyani. Acara haul dipusatkan di Aula  yang terletak tepat di tengah-tengah kompleks Pondok Pesantren Riyadhul Aliyah, Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

"Alhayatu hiyal Jihad" KH. Mukhtar Ruyani


Para jamaah memadati Aula yang siang harinya berisi pengajian alumni. Mereka terdiri para habib, kiai dan alim ulama, alumni pondok, juga orang tua wali santri, tamu undangan dan para santri.

Karena Aula tidak mampu menampung pengunjung, ribuan jamaah dan para santri harus rela duduk beralaskan tikar dan kertas koran di halaman Aula.

Aa Hamid putra dari almarhum Mama Mukhtar Ruyani menyampaikan terima kasih kepada umat Islam yang tetap mengingat Almaghfurlah KH Mukhtar Ruyani cucu dari pendiri pondok pesantren Riyadhul Aliyah, Mama sidiq. ‘’Walaupun sudah dua tahun Bapak wafat, tetapi yang menghadiri upacara haul tidak makin berkurang,  malah makin bertambah,’’ kata pemilik nama asli Abdul Hamid ini.

Pria berkacamata lulusan Fakultas Hukum Universitas Pakuan ini pun mengatakan bahwa "Acara haul dimulai pukul 13.00 ba'da shalat Zhuhur,  diawali dengan tahlil dipimpin KH Hasan Basri, yang kemudian dilanjutkan berziarah ke makam bapak (KH. Mukhtar Ruyani)".

Semua jamaah yang hadir mendapat “berkat” yang dibungkus rapi menggunakan tas bertuliskan “Haul Ke-2 KH Mukhtar Ruyani”. Menurut Muhammad Ruslan Menantu dari Almarhum KH. Mukhtar Ruyani memaparkan sedikitnya panitia menyiapkan 1.000 bingkisan untuk para jamaah. “Kami mohon maaf, karena ternyata banyak jamaah yang pulang tidak membawa bungkusan bingkisan berkat tersebut,’’

Menurut beliau yang juga Kepala Satuan Koordinasi Cabang Kabupaten Bogor, kalau ada orang atau kelompok yang tidak suka upacara haul, ziarah dianggap musyrik; Dibaan, Barzanji, Manakib dan lain-lain dianggap bid’ah tidak usah ditanggapi dan digubris dan ditanggapi.

Mama Mukhtar Ruyani meninggal dunia pada selasa sore pada tanggal 12 April 2016 pukul 17.00 WIB. Semasa hidupnya almarhum di kenal sangat mencintai Nahdhatul Ulama, beliau sudah menjadi Rais Syuriah PCNU Kabupaten Bogor selama 4 periode sampai wafatnya beliau.

"ada kata-kata yang sering saya ingat dari beliau, alhayatu hiyal jihad, hidup adalah perjuangan. Dalam artian hidup di Dunia harus terus berjuang, dan jangan pernah takut untuk berjuang di jalan Nahdhatul Ulama" imbuh Abdullah Nawawi, Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Bogor yang juga santri almarhum KH. Mukhtar Ruyani.

"semoga kita semua yang hidup bisa meneladani beliau dalam berjuang di Nahdhatul Ulama" pungkas Aa Abdullah yang juga Sekretaris Al-Amin Center.

0 Komentar