Kajian al-Hikam (123) : Kunci Wushul kepada Allah

NU Bogor -
Kajian al-Hikam (123)
Kunci Wushul kepada Allah

ولو انك لاتصل اليه الابعد فناء مساويك ومحو دعاويك لم تصل اليه ابدا ولكن اذا اراد ان يوصلك اليه ستر وصفم بوصفه  وغظى نعتك بنعته  فوصلك اليه منه اليك لابمامنك اليه

"Jika kamu memiliki keyakinan bahwa dirimu tidak akan sampai (wushul) kepada Allah kecuali sesudah menfana'kan wujud dirimu dan menghapus segala persepsimu maka kamu tidak akan sampai (wushul) kepada Allah selamanya. Akan tetapi jika Allah berkehendak utk menyampaikan dirimu (wushul) kepada Allah maka Allah akan menutupi sifatmu (yang hina) dengan sifat-Nya yang Indah, dan menutup sifatmu yg rendah dengan sifat-Nya yang mulia, maka Allah akan menyampaikan dirimu wushul kepada Allah sebab sesuatu dari kehendak Allah kepadamu bukan sesuatu dari dirimu untuk Allah." 

Maqalah di atas menjelaskan perjalanan salikin dalam mencapai wushul kepada Allah. Jika seorang salik dalam berjalan menuju Allah masih mengandalkan teori keilmuan (fana' dan baqa') dan kekuatan diri (dalam melaksanakan riyadhah mujahadah) maka selama itu pula dia tidak akan sampai (wushul) kepada Allah. Sebab dia masih mengandalkan kemampuan dan kekuatan diri belum bersandar kepada Allah seutuhnya. Selama seorang salik masih berpegang pada kekuatan diri maka selama itu pula dia tidak akan sampai kepada Allah. Sebab seorang salik bisa wushul kepada Allah itu semata-mata anugerah dari Allah. Sebab ciri-ciri orang yang dikehendaki oleh Allah akan wushul yaitu ditutupi sifat-sifat buruk dan tercela dari sisi kemanusiannya dengan sifat-sifat mulia Allah yang terpuji.

Karena itu, kunci wushul kepada Allah itu semata-mata anugerah Allah yang diberikan kepada hamba yang dikehendaki bukan dari upaya dan kekuatan hamba untuk Allah. Artinya seorang salik yang  wushul kepada Allah tetap istiqamah dalam perjuangan melakukan riyadhah mujahadah namun sikapnya sudah bersandar kepada Allah secara totalitas, ibarat mengalir dalam iradah Allah, maka Allah yang akan memperjalankan sesuai kehendak-Nya.

Semoga kita termasuk orang-orang yang diberikan anugerah wushul kepada Allah.

Dr. KH. Ali M. Abdillah MA

0 Komentar