Surat Cinta Untuk Banser NU

NU BogorOleh: Vinanda Febriani
Setiap kali kau berjalan, tak luput darimu godaan, bisikan, ejekan yang selalu menjelekkan namamu di benak mereka. Berkali-kali kau dihina, dicaci, dimaki, difitnah bahkan ancaman pembunuhan acapkali melandamu, namun kau tak pernah lelah untuk terus bersabar dan tetap tegar. Tatkala cobaan besar melandamu, kau tak pernah merasa lelah dan letih untuk menghadapinya. Bahkan, kau rela nyawamu sebagai taruhannya. Hanya demi memperjuangkan nilai-nilai Aswaja Nahdlatul Ulama, dan Pancasila Indonesia.
Dikala orang lain membisu ketika negaranya terancam, kau dan kita adalah sosok pertama yang beranjak merespon ancaman tersebut. Mereka, mencoba menggerogoti kesatuan negara kita dengan menebar propaganda dan adu domba. Namun tidak satupun yang dilakukan mereka berhasil dengan sempurna. Kau dan kita selalu terdepan menangkal mereka. Kau tidaklah sedirian, kita semua bersaudara.
Tatkala kita asyik duduk berdiskusi lintas agama. Menyambung Ukhwah Wathoniyah dan Basyariyah diantara kita semua, sekelompok orang salah menanggapinya. Sehingga mereka dengan kesombongan hatinya menfitnahmu tanpa tau apa dan bagaimana duduk masalah sebenarnya.

Dikala kau menyelamatkan jiwa anak-anak kecil keturunan china, tionghoa, dan siapapun yang hidup di Indonesia, ketika jiwa dan psikisnya terancam karena tindak presekusi atau intimidasi, kau turun tangan untuk merangkulnya, memeluknya dengan hangat bahkan dengan senang hati kau membantunya dengan semampumu. Sebab, sejak kecil, para Ulama dan para Kyaimu mengajarkan ketulusan, kasih sayang dan kebaikan untuk sesama umat manusia tanpa pandang bulu apapun perbedaannya.
Bisakah mereka merasakan sedetik saja nikmatnya kedamaian dan kerukunan antar umat beragama dan antar perbedaan di negeri ini?. Tidaklah kedamaian itu indah?. Lalu, mengapa mereka terus saja nyinyir membuat masalah?.
Ingatkah dirimu akan kejadian itu?. Tatkala salah seorang dari anggotamu tewas memeluk bom kala mengamankan kegiatan di Gereja. Kau, tidak pernah perduli dengan apapun tantangannya, semua itu kau lakukan dengan penuh keikhlasan demi membantu sesama dan demi kerukunan bangsa Indonesia. Hey akan tetapi, bukankah engkau adalah seorang beragama muslim?. Tidakkah kau memiliki tempat peribadatan yang berbeda dengan ummat kristiani?. Sontak tatapan mata semua orang tertuju kepadamu. Mengapa, ada apa, dan dapat apa?. Tetapi kau hanya tersenyum manis menanggapinya, sambil menikmati sebatang rokok dan segelas kopi, kau ajak mereka berdiskusi tentang indahnya hidup rukun di NKRI.
Berkali-kali fitnah busuk melandamu, menerjangmu, menerpamu namun kau tak pernah hiraukan itu.
Kau selalu menjadi sorotan publik hingga detik ini. Berbagai anggapan menyorotimu baik positif maupun negatif. Kau tetap tegar berdiri dibawah panji-panji Aswaja dan NKRI.
Banser, tetaplah teguh dan kokoh untuk NKRI. Jangan sampai NKRI kita dikuasai oknum tak bertanggungjawab yang hanya ingin mempermainkan negeri ini. Relakah kau negeri ini disuriahkan? relakah kau negeri ini dipermainkan? relakah jika negeri ini hancur? bagaimana nasib anak cucumu nanti? masih bisakah mereka menikmati indahnya, nyamanya hidup bernegara di NKRI?. Masih bisakah mereka menikmati kedamaian dan toleransi hidup di negeri ini?.
Banser, jangan pernah lengah dan jangan pernah menyerah. Negeri ini membutuhkanmu. Demi meraih cita dan masadepan bangsa tercinta ini, dan demi masadepan generasi penerus perjuangan negeri ini. Salam Berjuta Cinta, dari Banser untuk Indonesia.

0 Komentar