Santri Zaman Now; Banggalah Menjadi Santri Nusantara

NU Bogor - Oleh: Vinanda Febriani
"Santri Zaman Now (#SantriZamanNow)" tengah ramai dijadikan tagar di berbagai akun media sosial, entah siapa pencetus awal istilah ini sehingga sangat diminati masyarakat terutama para santri. Berbicara mengenai Santri, istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga kita, terutama bagi penganut agama Islam. Santri merupakan istilah khusus bagi seorang murid yang berguru kepada Kyai atau Ulama yang menguasai bidang ilmu agama Islam. Istilah Santri banyak di jumpai di Pondok Pesantren. Ya, Pondok Pesantren merupakan "surganya Santri" karena di Pondok Pesantren, tidak hanya ilmu pengetahuan dan teknologi saja yang diajarkan, namun juga ilmu agama yang paling utama. Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam pertamakali didirikan di Indonesia oleh Syaikh Maulana Malik Ibrahim (Sunan Maghribi/ Sunan Gresik atau Spiritual Father of Walisongo) yang berasal dari Gujarat.

Di zaman ini, santri sangat di butuhkan sebagai cikal bakal calon penerus perjuangan para Ulama dan para Kyai untuk memperjuangkan Islam ala Ahlusunnah Wal Jamaah An-Nahdliyyah. Santri diharapkan mampu menjadi pemimpin penerus gerakan Nahdlatul Ulama yang menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam ala Ahlusunnah Wal Jamaah dan ikut serta dalam menjaga, mempertahankan keutuhan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945 serta persatuan dan kesatuan NKRI seperti halnya apa yang selama ini diperjuangkan oleh para Ulama dan Kyai NU. Santri merupakan harapan satu-satunya para Ulama dan Kyai yang dapat menjadikan Indonesia berjaya pada suatu saat nanti.

Mengapa harus "Nyantri" ?

Di zaman yang semakin canggih dan semakin tua ini para remaja khususnya, dihadapkan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi serta peradaban zaman yang semakin modern. Sehingga, para remaja akan larut perlahan dalam kondisi seperti saat ini. Jika semua itu dibiarkan                                      terjadi begitu saja tanpa ada penanaman moral, pengetahuan dan ilmu agama serta penalaran dan pemahaman yang kritis terhadap perkembangan zaman, maka para remaja ini akan dengan mudah terpengaruh hal-hal negatif yang dapat mengancam moralnya dan juga akan semakin larut mengikuti perkembangan peradaban zaman yang tidak menentu arahnya.
Terlebih, moralitas remaja di Indonesia saat ini mengalami gangguan yang amat berat karena pengaruh budaya global yang masuk ke Indonesia tanpa ada penyaringan secara ketat. Sehingga, hal tersebut berdampak buruk terhadap moralitas remaja di Indonesia. Mereka sering terlibat kasus-kasus narkotika, perkelahian, pergaulan bebas dan hal-hal negatif lain tanpa ada kesadaran dalam diri yang mendorong hati nuraninya untuk mejauhi hal-hal tercela tersebut. Ditambah juga saat ini, akses alur informasi semakin mudah, akses internet juga semakin mudah dan cepat. Terlebih lagi, mayoritas remaja di Indonesia telah mempunyai gadget atau handphone pribadi. Sehingga, mereka akan dengan mudah menemukan hal-hal yang menggugah rasa penasaran mereka untuk mencicipi atau mencobanya kalaupun itu merupakan hal berbahaya dan dilarang seperti narkotika.

Mengapa harus "Nyantri" ?

Menjadi Santri itu asyik
Selain kita di ajarkan materi keagamaan, kita juga dapat dan diperbolehkan menyampaikan ekspresi kita melalui karya seni semisal musik, drama teater, karya lukis, dan lain sebagainya. Kehidupan ketika menjadi santri juga dapat dijadikan sebuah karya seni yang unik dan menarik seperti drama, lagu, puisi dan lain sebagainya sesuai kemauan dan kemampuan diri kita. Dengan menjadi santri, kita akan menjadi pribadi yang berakhlak luhur, berpengetahuan luas dalam bidang agama juga dalam bidang pengetahuan lain. Banyak pengalaman yang akan dirindukam kelak ketika telah usai atau telah keluar dari Pondok Pesantren.

Menjadi Santri Itu Keren
Dengan menjadi santri, kita akan terjaga dari segala macam hal-hal negatif diluar yang berbahaya bagi jiwa, raga maupun masadepan kita suatu saat nanti. Di tengah peradaban bangsa yang keluhan moralnya semakin menjadi-jadi ini, santri di harapkan menjadi generasi unggul yang mampu menantang dan mampu menjadi penyaring utama arus globalisasi yang berpengaruh buruk terhadap perkembangan dan peradaban dalam beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Santri Merupakan Masadepan Negeri

Ya, seperti yang dapat kita saksikan dan kita rasakan saat ini. Ditengah memanasnya arus modernisasi, globalisasi, arus informasi dan teknologi, Indonesia diguncang pula dengan pertentangan antar elemen bangsa yang tidak mau bersatu dan hanya mampu berbuat onar dan rusuh terhadap bangsa Indonesia. Sehingga, banga Indonesia sangat membutuhkan peran para Santri untuk ikut serta dalam "berjihad" menegakan kesatuan dan persatuan seluruh elemen bangsa Indonesia supaya tercipta suasana aman, nyaman, damai nan sejahtera antar elemen bangsa. Sehingga dengan mudah bangsa ini meraih cita-cita sebagaimana di impikan para "Founding Fathers-nya". Santri juga diharapkan supaya lebih giat dan lebih dalam mencintai NKRI. Karena tanpa jasa para Santri di era penjajahan, kemungkinan besar kemerdekaan Indonesia tidak akan pernah terjadi. Sebab, pada zaman penjajahan, santri terbukti telah banyak berkontribusi demi merebut kemerdekaan NKRI dari pihak penjajah. Peran Santri juga sangat di butuhkan dalam upaya Bela Negara dan dalam upaya menjaga Pancasila & NKRI. Sebab, do’a dan dzikir Santri merupakan kekuatan utama negeri ini. oleh karena itu, berbangga hati-lah karena di Indonesia mayoritas umatnya yang beragama Islam merupakan seorang santri yang berbakti, santri yang akan terus setia mengabdi untuk agama, bangsa dan negeri. Karena Santri sadar betul, Hubbul Waathon Minal Iman (Cinta Tanah Air Merupakan Sebagian Daripada Iman) sehingga, tanah air Indonesia ini perlu dan wajib untuk dijaga dan dipertahankan demi menyelamatkan segala apa yang ada di negara ini, terutama masadepan generasi penerus kita nanti. Oleh krenanya, santri diharapkan mampu dengan ikhlas berikutserta dan berperan besar dalam upaya menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.

Baggalah menjadi Indonesia
Banggalah menjadi Santri NUsantara

Selamat menyambut Hari Santri, 22 Oktober 2017.
Bhakti kami dari Santri untuk Negeri.

0 Komentar