Kajian al-Hikam (45) : Kejernihan Mata Hati

Dr. KH Ali M Abdillah, MA
NU Bogor -

Kajian al-Hikam 45
Kejernihan Mata Hati

Ø´ُعَاعُ الْبَصِيرَØ©ِ ÙŠُشـْÙ‡ِدُÙƒَ قـُرْبَÙ‡ُ Ù…ِÙ†ْÙƒَ ÙˆَعَÙŠْÙ†ُ الْبَصِيرَØ©ِ ÙŠُشـْÙ‡ِدُÙƒَ عَدَمكَ Ù„ِÙˆُجُودهِ ÙˆَØ­َÙ‚ ُّ الْبَصِيرَØ©ِ ÙŠُشـْÙ‡ِدُÙƒَ ÙˆُجُودَÙ‡ُ لاَ عدَمكَ Ùˆَلاَ ÙˆُجُودَÙƒَ

"Bias cahaya mata hati dapat membukakan pandangan dekatnya Allah kepadamu, sedangkan 'ain al-bashirah (pandangan matahati) dapat membukakan pandangan  ketiadaanmu karena adanya wujud Allah, sementata haqq al-bashirah (kebenaran matahati) dapat membukakan pandanganmu adanya Allah, bukan ketiadaanmu mu dan bukan pula wujudmu."

Maqalah di atas membahas kedalam pandangan mata hati. Pertama, syu'a al-bashirah yaitu bias cahaya mata hati yang masuk ke dalam hati seseorang. Orang dapat memperoleh anugerah ini setelah menjauhi maksiat lahir dan batin dan istiqomah dalam ibadah. Maka anugerah ini sering dirasakan oleh para salik tahap pemula yang sudah mencapai tahapan ilmu al-yaqin dan istiqomah dalam riyadhah mujahadah.

Kedua, 'ainu l-bashirah yaitu pandangan mata batin yang dirasakan oleh para salik setelah terbuka pemahaman ilmu hakikat dengan menyadari ketiadaan diri karena begitu nyatanya wujud Allah. Dalam tahap ini, para salik dalam pandangannya telah menyakini bahwa tidak ada wujud selain wujud al-Haqq. Anugerah ini dapat dirasakan oleh para salik yang telah mencapai tahap mutawasith (pertengahan) setelah mencapai 'ainu l-yaqin.

Ketiga, haqq al-bashirah yaitu pandangan mata batin yang sudah mencapai tahqiq (keyakinan yg kokoh).  Pada tahap ini pandangannya telah menyakini bahwa yang nyata hanya wujud Allah bukan ketiadaan diri  dan bukan wujud diri. Para salik yang mencapai tahapan ini telah mencapai haqqu l-yaqin sehingga dalam pandangannya menyakini yang nyata hanya wujudullah, namun dapat memilah secara proporsional antara wujud hamba dan wujud Tuhan.
Semoga Allah melimpahkan anugerah ilmu-ilmu batiniyah dan dapat merasakan kenikmatan tahapan keyaqinan sehingga dapat menikmati dan merasakan kedalaman matahati.

Dr.KH. Ali M Abdillah,MA
Alrabbani Islamic College, Nagrak Bogor

0 Komentar