PB PMII Mengutuk tragedi kemanusiaan atas etnis Rohingya

NU Bogor - Jakarta : Warga Rohingnya adalah komunitas yang mayoritasnya Muslim, dan tinggal di negara bagian Rakhine. Jumlah mereka sekitar sejuta, tapi mereka bukan kelompok masyarakat terbesar di Rakhine. Sebagian besar warga Rakhine beragama Buddha. Komunitas warga Rakhine merasa didiskriminasi secara budaya, juga tereksploitasi secara ekonomi dan disingkirkan secara politis oleh pemerintah pusat, yang didominasi etnis Burma. Dalam konteks spesial ini, Rohingya dianggap warga Rakhine sebagai saingan tambahan dan ancaman bagi identitas mereka sendiri. Inilah peyebab utama ketegangan di negara bagian itu, dan telah mengakibatkan sejumlah konflik senjata antar kedua kelompok.


Tak terbantahkan akhir-akhir ini kembali kita mengelus dada nelihat serangkaian pembantaian kepada saudara-saudara kita di rohingya. Sejak 2012 peristiwa di Negara Myanmar ini nyaris menuai jalan buntu dalam penyelesaiannya, padahal jika  mau melihat kronologis awal terjadinya peristiwa biadab ini menurut beberapa sumber, salah satunya misal dari Surat kabar The New Light of Myanmar edisi 4 Juni 2012 melaporkan satu berita mengenai pemerkosaan dan pembunuhan seorang gadis oleh tiga orang pemuda Muslim. Yang berlanjut kepada pembunuhan 10 orang muslim rohingya pada bulan yang sama karena tidak puas kasus pemerkosaan itu ditangani aparat penegak hukum setempat.

Dalam konteks politik, banyak kalangan yang beranggapan bahwa tragedi panjang ini adalah dampak dari kepentingan beberapa negara ingin merebut secara paksa tanah, sumber daya, kususnya minyak dan gas, yang mana dihuni oleh mayoritas etnis Rohingya di wilayah Arakan Rakhine.

Apapun itu jenis kasus dan persoalannya, sangat mungkin negara hadir untuk mencari titik temu dan menyudahi persoalan kemanusiaan yang sudah menelan korban ribuan manusia ini, kecuali  Pemerintah Myanmar sendiri menjadi dalang konflik ini.
Oleh karena itu kami dari Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indinesia (PB PMII) menyatakan sikap :
1.    Mengutuk keras tindakan pembantaian & pembunuhuhan yang dilakukan terhadap saudara kita etis Rohingya
2.    Meminta pemerintah Myanmar segera mengambil langkah pasti untuk menyudahi konflik kemanusiaan ini
3.    Mendukung pemerintah Republik Indonesia terlibat menyudahi tragedi kemanusiaan ini
4.    Usir kedutaan besar Myanmar dari tanah Indonesia jika masalah kemanusiaan ini tidak kunjung selesai

0 Komentar