Refleksi 72 Tahun Indonesia
Oleh : Vinanda Febriani
Moral berasal dari bahasa latin Moralitas. Istilah manusia untuk menyebut ke manusia atau orang lain dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut manusia "Amoral". (Wikipedia)
Seperti yang kita ketahui belakangan ini, moralitas menjadi suatu problematika yang tergolong sulit ketika hendak membentuk karakter anak bangsa. Sebab, budaya asing sudah terlanjur masuk dan telah menjalar ke berbagai kalangan termasuk kepada generasi muda indonesia. Tidak adanya pembelajaran moral yang mendalam ditambah adanya budaya pergaulan bebas ancapkali membuat anak-anak indonesia, khususnya pada usia remaja labil menghabiskan waktunya dengan sia-sia tanpa mau berfikir manfaat dari apa yang dilakukannya tersebut. Apabila moralitas seseorang gagal terbentuk, orang tersebut akan cenderung melakukan hal-hal yang berbahaya untuk dirinya bahkan untuk nyawanya sendiri. Seperti kasus-kasus yang belakangan ini muncul di Indonesia. Narkotika misalnya, itu merupakan barang "haram" untuk dikonsumsi di negara Indonesia.
Seperti kasus yang telah terjadi di Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada (4/05/2017) silam. Satu unit minibus Avanza B 12** BR* diamankan oleh Kepolisian Resor setempat karena membawa narkoba jenis ganja dan sabu-sabu. Menurut Kabag Ops Polres Bangka Tengah Kompol Nur Samsi, mobil itu dari Pangkalpinang menuju Tobali dan dicegat oleh Polisi saat melintasi jalan raya Koba. (NewsOkezone.com)
Apabila narkotika ini sudah dipasarkan di Indonesia, tentu akan merusak moralitas anak-anak bangsa untuk mencetak masadepannya suatu saat nanti. Hal ini akan sangat berbahaya dan berakibat fatal bagi kehidupan, prestasi dan juga nyawa anak-anak bangsa Indonesia.
Banyak terdapat kasus "Amoral" yang terjadi di Indonesia, terutama karena tersandung kasus narkotika. Seperti yang terjadi kepada artis-artis, beberapa pejabat, dan juga anak-anak usia remaja atau pelajar di Indonesia. Mereka semua memiliki masadepan, namun masadepannya tersebut terhalangi oleh perbuatannya yang mengkonsumsi narkotika, sehingga moral mereka tergolong moralitas yang kacau.
Remaja labil adalah salah satu dari sekian ribu target dari obat-obatan berbahaya (Narkotika). Ketika seorang remaja sedang dilanda keresahan ataupun permasalahan maka emosinya akan cenderung meningkat. Itulah sebabnya mereka adalah generasi yang wajib di monitori secara ketat. Sebab pada usia tersebut, mereka akan lebih menyukai hal-hal yang baru saja dikenalnya, termasuk minuman keras, narkotika dan juga pergaulan bebas.
Selain masadepan yang kelam, narkotika juga dapat menjerumuskan pengkonsumsinya kepada jeruji besi. Kita tau sudah banyak orang yang ditahan di jeruji besi bertahun-tahun lamanya sebab terjerat kasus narkotika. Ada juga bahkan yang sampai dihukum mati karena merupakan bandar narkotika. Hal itu dilakukan pemerintah supaya moralitas dan masadepan anak bangsa terjaga dari hal-hal yang bersifat negatif semisal narkotika.
Nah, supaya kita tidak mudah dipengaruhi oleh penyalahgunaan narkotika, mari kita isi waktu luang dengan kegiatan bermanfaat yang dapat meningkatkan kualitas diri kita. Seperti berolahraga, aktif di kegiatan majelis ta’lim, belajar, dan lain sebagainya. Dengan demikian berarti kita dapat menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtua, dengan senantiasa berusaha sekuat tenaga membahagiakan mereka. Dengan membahagiakan mereka tanpa disadari kita telah membuka pintu kemudahan dan kesuksesan bagi diri kita sendiri di masa yang akan datang.
Salah satunya dengan cara tidak mencoba narkoba walaupun itu hanya sedikit. Perlunya peran dari orang tua yang harus memperhatikan anaknya agar tidak terjerumus ke dalam jurang narkoba. Disamping itu perlu kerja sama antar masyarakat dengan aparat untuk memeberantas peredaran narkoba. Remaja harus diperhatikan oleh semua pihak agar tidak terjerumus pada penyalahgunaan narkoba itu sendiri. (kompasiana).
Saudaraku, jangan sampai kita, keluarga, saudara, teman, kerabat, sahabat dan orang-orang yang dekat dengan kita terjerat kasus penyalahgunaan narkotika. Berfikirlah kembali, bagaimana nasib kita, keluarga dan juga nasib masadepan kita suatu saat nanti. Apalah hanya akan berakhir kelam, ataukah berakhir dengan "sempurna".
Kawan, mari ikuti seminar-seminar gerakan anti narkotika di tiap daerah masing-masing, perbanyaklah membaca buku atau membaca link internet mengenai berbagai macam bahaya penyalahgunaan narkotika, bahaya bagi fisik dan psikis seseorang bahkan bagi masadepan seseorang. Jangan takut dan jangan malu untuk lantang menolak narkotika. Sebab, narkotika sangat berbahaya bagi masadepanmu suatu saat nanti. Jadilah pelajar yang bermoral baik dengan tidak mengkonsumsi narkotika. Jadilah generasi terbaik untuk bangsa indonesia tanpa narkotika. Katakan tidak kepada narkotika !! Katakan ya pada masa depan yang "sempurna". Jadilah anak bangsa yang cerdas tanpa narkotika.
Dirgahayu yang ke-72 negara indonesiaku. Aku akan selalu setia bersamamu,.menjagamu, mempertahankanmu hingga akhir hayatku
Oleh : Vinanda Febriani
Moral berasal dari bahasa latin Moralitas. Istilah manusia untuk menyebut ke manusia atau orang lain dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut manusia "Amoral". (Wikipedia)
Seperti yang kita ketahui belakangan ini, moralitas menjadi suatu problematika yang tergolong sulit ketika hendak membentuk karakter anak bangsa. Sebab, budaya asing sudah terlanjur masuk dan telah menjalar ke berbagai kalangan termasuk kepada generasi muda indonesia. Tidak adanya pembelajaran moral yang mendalam ditambah adanya budaya pergaulan bebas ancapkali membuat anak-anak indonesia, khususnya pada usia remaja labil menghabiskan waktunya dengan sia-sia tanpa mau berfikir manfaat dari apa yang dilakukannya tersebut. Apabila moralitas seseorang gagal terbentuk, orang tersebut akan cenderung melakukan hal-hal yang berbahaya untuk dirinya bahkan untuk nyawanya sendiri. Seperti kasus-kasus yang belakangan ini muncul di Indonesia. Narkotika misalnya, itu merupakan barang "haram" untuk dikonsumsi di negara Indonesia.
Seperti kasus yang telah terjadi di Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada (4/05/2017) silam. Satu unit minibus Avanza B 12** BR* diamankan oleh Kepolisian Resor setempat karena membawa narkoba jenis ganja dan sabu-sabu. Menurut Kabag Ops Polres Bangka Tengah Kompol Nur Samsi, mobil itu dari Pangkalpinang menuju Tobali dan dicegat oleh Polisi saat melintasi jalan raya Koba. (NewsOkezone.com)
Apabila narkotika ini sudah dipasarkan di Indonesia, tentu akan merusak moralitas anak-anak bangsa untuk mencetak masadepannya suatu saat nanti. Hal ini akan sangat berbahaya dan berakibat fatal bagi kehidupan, prestasi dan juga nyawa anak-anak bangsa Indonesia.
Banyak terdapat kasus "Amoral" yang terjadi di Indonesia, terutama karena tersandung kasus narkotika. Seperti yang terjadi kepada artis-artis, beberapa pejabat, dan juga anak-anak usia remaja atau pelajar di Indonesia. Mereka semua memiliki masadepan, namun masadepannya tersebut terhalangi oleh perbuatannya yang mengkonsumsi narkotika, sehingga moral mereka tergolong moralitas yang kacau.
Remaja labil adalah salah satu dari sekian ribu target dari obat-obatan berbahaya (Narkotika). Ketika seorang remaja sedang dilanda keresahan ataupun permasalahan maka emosinya akan cenderung meningkat. Itulah sebabnya mereka adalah generasi yang wajib di monitori secara ketat. Sebab pada usia tersebut, mereka akan lebih menyukai hal-hal yang baru saja dikenalnya, termasuk minuman keras, narkotika dan juga pergaulan bebas.
Selain masadepan yang kelam, narkotika juga dapat menjerumuskan pengkonsumsinya kepada jeruji besi. Kita tau sudah banyak orang yang ditahan di jeruji besi bertahun-tahun lamanya sebab terjerat kasus narkotika. Ada juga bahkan yang sampai dihukum mati karena merupakan bandar narkotika. Hal itu dilakukan pemerintah supaya moralitas dan masadepan anak bangsa terjaga dari hal-hal yang bersifat negatif semisal narkotika.
Nah, supaya kita tidak mudah dipengaruhi oleh penyalahgunaan narkotika, mari kita isi waktu luang dengan kegiatan bermanfaat yang dapat meningkatkan kualitas diri kita. Seperti berolahraga, aktif di kegiatan majelis ta’lim, belajar, dan lain sebagainya. Dengan demikian berarti kita dapat menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtua, dengan senantiasa berusaha sekuat tenaga membahagiakan mereka. Dengan membahagiakan mereka tanpa disadari kita telah membuka pintu kemudahan dan kesuksesan bagi diri kita sendiri di masa yang akan datang.
Salah satunya dengan cara tidak mencoba narkoba walaupun itu hanya sedikit. Perlunya peran dari orang tua yang harus memperhatikan anaknya agar tidak terjerumus ke dalam jurang narkoba. Disamping itu perlu kerja sama antar masyarakat dengan aparat untuk memeberantas peredaran narkoba. Remaja harus diperhatikan oleh semua pihak agar tidak terjerumus pada penyalahgunaan narkoba itu sendiri. (kompasiana).
Saudaraku, jangan sampai kita, keluarga, saudara, teman, kerabat, sahabat dan orang-orang yang dekat dengan kita terjerat kasus penyalahgunaan narkotika. Berfikirlah kembali, bagaimana nasib kita, keluarga dan juga nasib masadepan kita suatu saat nanti. Apalah hanya akan berakhir kelam, ataukah berakhir dengan "sempurna".
Kawan, mari ikuti seminar-seminar gerakan anti narkotika di tiap daerah masing-masing, perbanyaklah membaca buku atau membaca link internet mengenai berbagai macam bahaya penyalahgunaan narkotika, bahaya bagi fisik dan psikis seseorang bahkan bagi masadepan seseorang. Jangan takut dan jangan malu untuk lantang menolak narkotika. Sebab, narkotika sangat berbahaya bagi masadepanmu suatu saat nanti. Jadilah pelajar yang bermoral baik dengan tidak mengkonsumsi narkotika. Jadilah generasi terbaik untuk bangsa indonesia tanpa narkotika. Katakan tidak kepada narkotika !! Katakan ya pada masa depan yang "sempurna". Jadilah anak bangsa yang cerdas tanpa narkotika.
Dirgahayu yang ke-72 negara indonesiaku. Aku akan selalu setia bersamamu,.menjagamu, mempertahankanmu hingga akhir hayatku
(Dham/Azizian)
0 Komentar