Jokowi di mata aktivis IPPNU

NU Bogor - sejak pemilu 2014 silam, aku memang sudah sangat menggandrungi calon presiden yang satu ini. Dan ketika mendengar dialah pemenang Pilpres tahun 2014 hatiku terasa lega dan bahagia. Walaupun aku saat itu baru berumur 14 tahun dan belum memiliki hak suara. Aku memang tidak tahu menahu tentang sosok Joko Widodo mengenai siapa dia, dari partai apa dan latarbelakang lainnya. Namun aku sangat yakin dia bisa menghantarkan indonesia ke arah kejayaan yang luarbiasa. Entah, aku tak tau aku mendapatkan informasi dari siapa, bahkan tidak ada seorangpun yang mengira jika aku berfikir semacam itu. Tidak ada seorangpun yang memberitahuku bagaimana nanti kejayaan yang akan diperjuankan oleh presiden NKRI yang satu ini. Biarlah nanti fakta yang berbicara dan menjelaskannya. 



Jokowi adalah tokoh Presiden ke-3 yang menjadi idolaku setelah Soekarno dan Gusdur. Walaupun dari ketiganya yang aku kenal hanya Jokowi saja. Namun dari segala prestasinya, kedua tokoh itu (Soekarno dan Gusdur) sangat menakjubkan. Soekarno-lah yang telah menggiring bangsa Indonesia ke arah kemerdekaan, Gusdur yang mengembalikan benih-benih toleransi dan kemanusiaan di Indonesia kemudian Jokowi menggiring Indonesia ke arah peradaban yang lebih "sempurna" dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang mana telah tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar NKRI tahun 1945 alenia 4.

Sosok Jokowi menurut pandanganku, dia adalah seorang yang sederhana berperwakan kurus namun sangat bijaksana. Slogannya pun jelas "Kerja Kerja Kerja !!". Tidak ada waktu untuk bersantai apabila sudah menyinggung masalah "Negara". Berikut beberapa prestasi Joko Widodo yang membuat aku semakin mengagumi sosok Joko Widodo dalam kepemimpinanya di Indonesia.

Dikutip dari seword.com oleh Saefudin Achmad pada 4 Januari 2017.

Prestasi Joko Widodo

1. Membubarkan PETRAL yg bisa hemat anggaran sebesar Rp.250.miliar/hari.
2. Mencabut subsidi BBM , sehingga dana nya dapat digunakan untuk berbagai hal yg produktif.
3. Meresmikan pembuatan jalan toll Trans Sumatera tahap I dari Lampung-Palembang-Indralaya.
4. Meresmikan dimulainya pembangunan PLTU Batang, Jawa Tengah dengan Kapasitas 2.000.MW yang mangkrak selama empat tahun.
5. Diimulainya pengairan Waduk Jatigede, Sumedang yg berfungsi untuk mengendalikan banjir di Indramayu , pengairan sawah sawah di Jawa Barat serta pembangunan PLTA dgn kapasitas 110.MW.
6. ada Tanggal 09-09-15, dimulainya pembangunan jalur LRT jurusan Cibubur-Cawang dan Bekasi Timur-Cawang.
7. Pada Tanggal 21-09-15, peresmian dioperasikan nya Bor Raksasa untuk membuat terowongan dalam tanah guna jalur MRT trayek Lebak Bulus-Kebayoran Baru-Senayan-Bundaran Hotel Indonesia.
8. Pemerintahan Jokowi menggelontorkan dana sebesar Rp.16.triliun untuk membangun infrastruktur di perbatasan Kalimantan dari Kalimantan Utara sampai Kalimantan Barat berikut pembangunan Kota Kota baru yg berdekatan dengan negara tetangga.
9. Pembangunan Pelabuhan Laut dalam di Papua : Sorong, Manokwari, Jayapura dan Merauke , serta infrastruktur pembuatan jalan jalan lebar ber aspal yg menghubungkan kota kota di Papua.
10. Perusahaan Saudi Arabia ARAMCO akan membangun Kilang Minyak serta Storage BBM di Indonesia senilai Rp.140.triliun yg selama ini pembangunan Kilang Minyak tidak pernah terwujud sejak era Soeharto.
11. Pemerintahan Jokowi mencicil sebagian hutang sebesar Rp.237,9 Triliun dalam kurun waktu 8 bulan, hutang warisan yg dibuat SBY dibayar oleh Jokowi.
12. Indonesia urutan ke 2 kuasai pangsa pasar Udang di Amerika Serikat.
13. Dengan beroperasinya pada bln Nopember 2015 ini unit RFCC (Residual Fluid Catalytic Cracking) di Cilacap Jateng dan Kilang TPPI (Trans Pacific Petroleum Indonesia) di Tuban Jatim, maka Import BBM Premium bisa berkurang 30% atau Negara bisa hemat Rp.150.M/hari, atau setara dgn 100.ribu Barrel per hari.
14. Kasus Lumpur Lapindo yg selama 8 tahun tidak selesai di era SBY, oleh Jokowi hanya dalam kurun waktu 8 bulan rampung ganti rugi semuanya diterima warga Sidoardjo.
15. ADB memprediksi Ekonomi Indonesia akan tumbuh tahun ini dari 4.9.% menjadi 5.4.% pada tahun 2016.
16. Komite Explorasi Nasional (KEN) yang dibentuk pemerintah Jokowi pada tgl.12-Juni-2015 telah menemukan cadangan Minyak dan Gas di Indonesia Timur sebesar 5.2.miliar barrel atau untuk Minyak sebanyak 2.7.miliar barrel dan untuk Gas14.TCF Gas.
Dan masih banyak lagi prestasi-prestasi Joko Widodo yang perlu kita dukung perkembangannya.

Pertamakali aku bertemu sosok Joko Widodo adalah ketika dia sedang berkunjung ke Pondok Pesantren Sunan Pandanaran pada tahun 2014 silam. Pesantren Sunan Pandanaran merupakan tempatku menuntut Ilmu Agama dan Ilmu umum pada waktu aku berada di jenjang pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs). Pada saat itu, aku sangat gembira mendengar kabar akan datangnya Joko Widodo ke pesantren tercintaku itu. Sesalnya, pada saat itu aku tidak bisa bersalaman dengannya ketika menyambut kedatangannya di pinggir-pinggir jalan, sebab desakan yang sangat kuat membuat kakiku terinjak-injak kaki teman-temanku. Namun setidaknya, aku dapat melihat sosoknya secara nyata pertamakalinya pada saat itu dan sampai searang.

Saat ini, kulihat banyak berita-berita negatif dan provokatif yang memberitakan isu-isu cacatnya kepemimpinan Joko Widodo. Ku rasa itu adalah suatu taktik terdendiri yang berdalih ujungnya adalah makar atau pergulingan kekuasaan. Ya, seperti yang terjadi pada tahun 2016 silam. Joko Widodo yang diprediksi kepemimpinanya akan berakhir hanya selama 2 tahun, namun nyatanya hingga 2017 Joko Widodo tetap eksis. Bahkan banyak dukungan kepada Joko Widodo untuk maju Pilpres tahun 2019 mendatang. Tentu ini akan menjadi berita yang membakar emosional para partai oposisi yang banyak menentang kepemimpinan Joko Widodo. Mereka mencari-cari kecacatan kepemimpinan Jokowi walaupun hanya kecil, namun tetap saja dibesar-besarkan seakan itu hal yang fatal. Terkadang aku sempat bingung dengan tingkah polah partai oposisi.

Jokowi memang Presiden terbaik. Kecintaannya terhadap Indonesia menghantarkan dan menggugah hatinya untuk kembali "Ta’dzim" kepada romo Kyai dan para Ulama santun dan mencerahkan di Indonesia. Joko Widodo bersama para Ulama sepuh yang santun, mencerahkan dan sangat memperjuankan kecintaan terhadap Indonesia telah meresmikan majelis dzikir dan istighotsah Istana Negara bernama majelis "Hubbul Wathon" dan diresmikan dalam rangkaian acara Halaqah Nasional Alim Ulama yang dihadiri Presiden Joko Widodo, sejumlah Menteri Kabinet Kerja, KH Maimun Zubair, KH Miftahul Akhyar, KH Anwar Manshur, Tuan Guru Turmudzi, dan ulama lainnya, Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin secara resmi mendeklarasikan Majelis Dzikir Hubbul Wathon di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (13/7/2017) malam.

Pada tanggal 1 Agustus silam, majelis ini untuk pertamakalinya mengumandangkan dzikir dan istighotsah di halaman istana negara yang diikuti oleh Joko Widodo dan berbagai Ulama santun di Indonesia termasuk Ulama-Ulama MUI dan PBNU seta tokoh-tokoh NU juga para Menteri.

Selain itu, untuk membuktikan kecintaannya yang mendalam kepada Indonesia, Joko Widodo juga menggagas terbutnya Perppu nomor 2 tahun 2017 tentang Organisasi Masyarakat. Menimbang munculnya ormas yang disebut-sebut radikal dan anti Pancasila membuat kegelisahan mendalam rakyat Indonesia. Pasalnya ormas yang bernama Hizbut Tahrir atau bisa diterjemahkan dengan artian Partai Pembebasan ini sangat radikal di Indonesia. Sebab ormas ini ancapkali mendoktrin rakyat Indonesia khususnya yang beragama Islam untuk menjadikan Indonesia sebagai negara ala khilafah Daulah Islamiyah, karena diklaim negara ini bukanlah negara Islam dan tidak mengamalkan syariat Islam secara keseluruhan. Pemerintah pusat menyerukan pembubaran Hizbut Tahrir selain karena berbasic radikal juga karena ormas ini telah banyak ditolak dan bahkan diharamkan di 21 negara di dunia sebab ormas ini menjadi ancaman radikal yang besar seperti halnya ISIS (Islamic State of Iraq and Syiria).

Dengan keberaniannya, Joko Widodo menjadi sorotan perbincanga publik. Seperti biasa, ada yang pro ada pula yang kontra. Beberapa yang kontra mengkait-kaitkan bahwasannya Joko Widodo dan kepemimpinan saat ini adalah merupakan rezim "Anti Islam".

Islam di Indonesia ini adalah islam turunan walisongo. Islam yang ramah, tamah, berbudaya, toleransi, humanisme, nasionalisme dan patriotisme. Jika ada Islam yang radikal, tidak mau berbaur dengan budaya asli Indonesia bahkan ingin merubah dasar-dasar bernegara Indonesia, bisa dipastikan itu bukanlah Islam Nusantara yang menjunjung Nasionalisme dan Budaya lokal. Mungkin Islam saudi atau Islam asing.

Kembali lagi ke konteks Joko Widodo. Pada tahun 2019 nanti, Joko Widodo akan diajukan kembali sebagai presiden RI priode ke-2. Dan apabila Joko widodo menjadi Presiden RI dalam priode ke-2 tantu kita bisa membayangkan bagaimana kejayaan Indonesia di masa mendatang. Seperti yang kita lihat selama 3 tahun terakhir, banyak prestasi emas yang dihasilkan Joko Widodo sebagai Presiden RI. Bahkan, dia juga menyerukan perdamaian kepada dunia. Hal ini membuktikan bahwasanya NKRI adalah satu-satunya negara yang sangat mencintai kedamaian, nasionalisme dan toleransi antar manusia. Jelaslah, jika ada seseorang yang masih mempertimbangkan bahkan mempermasalahkan kecintaannya kepada kedamaian, nasionalisme dan humanisme maka bisa dipastikan dia "Anti NKRI".

Joko Widodo adalah satu-satunya presiden Indonesia yang berperawakan kurus, sederhana namun juga Bijaksana. Joko Widodo merupakan Pemimpin Indonesia yang perlahan ingin menggiring NKRI ini menjadi Negara besar yang menjunjung tinggi keadilan, persatuan, kesatuan, perdamaian dan juga kemanusiaan.

Terimakasih Pak Joko Widodo. Berkatmu, saudaraku yang berada di pedalaman sudah mendapatkan cahaya listrik dan harga bensin yang setara. Terimakasih Pak Joko Widodo atas segala prestasi unggulmu untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara yang "Sempurna". Semoga jasamu akan tetap berjaya di negara Indonesia.

Harapanku kepada Pak Jokowi :
Teruslah "Keja, Kerja, Kerja, Nyata !!" Untuk menuju Indonesia yang sejahtera. Aku berharap kedepannya Indonesia lebih makmur dan tidak ada rakyat yang "menderita" karena kemiskinan. Tidak ada pejabat yang korup dan gila harta atau jabatan. Aku juga sangat berharap Rakyat Indonesia bisa dipersatukan dengan segala perbedaan yang ada. Membuat wadah diskusi berbagai corak perbedaan yang nantinya akan membahas problematika rakyat Indonesia beserta cara-cara untuk menanganinya secara tepat dan bijaksana. Wadah yang tepat untuk menyatukan segala perbedaan yang ada di bumi Nusantara supaya dapat bersatu, berdiskusi, saling bertukar pemikiran dan saling membantu demi kemanusiaan. Terimakasih Pak Joko Widodo, semoga Indonesia 2 tahun mendatang akan menjadi Negara yang aman, nyaman, damai serta produktif bukan hanya konsumtif.

Sehat selalu Pak Joko Widodo.
Salam sejahtera dari Pelajar NU Kecamatan Borobudur.

Vinandra Febriani

(Dham/Azizian)

0 Komentar