Tak kalah indah dengan daerah-daerah lain di Indonesia, Kabupaten Magelang dan Purworejo juga merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang sangat menjunjung tinggi adat budaya dan toleransi dalam bermasyarakat.
Aku adalah seorang anak gadis yang hidup berdomisili Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Sedangkan keluarga besarku, mayoritas tinggal di Purworejo. Sehingga tiap liburan aku terkadang menghabiskan liburanku di daerah Purworjo.
Di Magelang, kalian akan menjumpai tulisan "Magelang Kota Seribu Bunga". Bukan hanya seribu bunga, seribu budaya pun ada di sini. Setiap daerah memiliki ciri khas budaya yang berbeda-beda. Namun kita saling menghargai perbedaan tersebut. Di Magelang, ada Candi Borobudur tempat peribadatan Agama Budha, ada juga Gereja, ada juga Vihara, apa lagi Masjid. Tempat peribadatan Agama yang beragam juga ada di Magelang. Namun, apakah di Magelang ada konflik antar pemeluk Agama? Tidak, kami menjunjung tinggi Toleransi bermasyarakat dan berAgama.
Berbeda dengan Purworejo yang sepengetahuanku, disana kulture Islamnya masih sangat kuat. Budaya dan toleransinya pun masih sangat erat. Kebetulan, kampung halaman keluarga besarku mayoritas terletak di pelosok desa. Sehingga jalannya pun jauh dan menjulang tinggi seperti di perbukitan. Namun aku sangat nyaman disana, tak banyak polusi udara. Aku dapat melihat, betapa indah kuasa Tuhan di sana. Segala keindahan alam yang menawan, kesejukan udara, pepohonan hijau, padi hijau yang menggoda mata rerumputan hijau, dan masih banyak pemandangan indah lainnya. Sapa masyarakat pun masih sangat terasa erat di sini. Ramah halus dan santun, itulah gambaran sifat masyarakat di daerah tempat Ibuku menghabiskan masa kecilnya ini.
Ke-dua Kabupaten ini berdampingan letaknya. Dengan segala perbedaan yang ada, kami sama-sama menyungsung keramahan dan toleransi dalam berAgama, bermasyarakat, dan juga berbudaya.
Di Kabupaten Magelang, radikalisme-nya tidak berani memunculkan diri. Sebab disini, pemerintah Kabupaten bersama Aparat keamanan Kabupaten sangat tegas terhadap Radikalisme. Apapun bentuknya, Aparat sudah sangat tegas dan langsung siap bertindak apapun konsekwensinya nanti. Supaya daerah Magelang ini tidak tercemar nama baiknya karna Radikalisme.
Begitu pula di Purworejo. Aku tak faham betul bagaimana sikap pemerintah dalam menumpas faham Radikal. Namun sepengetahuanku, disini aman-aman saja tanpa Radikalisme.
Di ke-dua Kabupaten ini, ku lihat masih aman damai dan tentram saja suasana bermasyarakatnya. Budaya leluhur masih sangat erat dan lekat di kehidupan masyarakatnya karena sangat dijaga dan dijunjung tinggi di ke-dua Kabupaten ini. Sehingga, meminimalisirkan faham-faham yang bertentangan dengan Budaya Nusantara yang sudah ada sejak jaman dahulu bahkan mungkin jauh sebelum Islam membumi di tanah Jawa.
Di Magelang, kita bisa menemukan berbagai macam keindahan. Mulai dari peninggalan kerajaan zaman dahulu seperti Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon dan lain-lain. Ada juga kita temukan berbagai pesona keindahan alam seperti bukit Punthuk Setumbu Nirwana sunrises, Bukit Barede, Punthuk Mongkrong, Hutan pinus dan masih banyak lagi, juga Budayanya yang beragam ada di sini.
Di Purworejo pun, kita bisa menikmati berbagai kesejukan alam, diantara nikmatnya nuansa alam padi yang hijau, ditambah kicauan burung sawah yang bersiul indah apalagi nikmat bunyi alur air sungai yang deras. Membuat hati seakan tak ingin berhenti berucap syukur pada Tuhan yang telah menciptakan Bumi dan seisinya yang indah dan sangat menakjubkan.
Kalau sudah seperti ini, bagaimana mungkin kita sebagai manusia akan ber-kufur nikmat kepada Tuhan yang telah memberikan kita, Bumi Indonesia dengan berbagai keindahan alamnya, kesuburan tanahnya, kejernihan airnya dan lain sebagainya.
Bagaimana mungkin kita bisa kufur terhadap Nikmat Tuhan, kalau kita sendiri tanpa sadar telah banyak diberkahi Nikmat Tuhan yang tiada bisa kita balas dengan apapun. Bagaimana mungkin kita rela Nikmat dari Tuhan yang berupa Negara Kesatuan Republik Indonesia ini di hancurkan oleh oknum jahat pemecah belah kesatuan dan persatuan yang mengaku bahwa merema adalah "Tentara Allah". Terus pertahankan NKRI sampai titik darah penghabisanmu, karna NKRI Harga mati.
NKRI HARGA MATI !.
Salam Hubbul Wathon Minal Iman.
Salam saudara dari tanah Magelang dan Purworejo
0 Komentar