Dampak Teror ISIS Bagi Orang Yang Mau "Berfikir"

NU Bogor -
Sudah selayaknya kita tau bahwasannya Aksi Terorisme merupakan salah satu aksi kedzoliman terhadap Negri ini. Kenapa dzolim?. Mereka kan mengaku sedang "BerJuang" mengatasnamakan kalimat Allah dan Agama Islam di NKRI tercinta ini. Ya, memang "Berjuang" nya itu baik dan boleh-boleh saja, saya tidak akan mempermasalahkannya. Namun bagaimana bisa tidak dikata dzolim kalau membunuh dan menerkam saudaranya sendiri yang bahkan tidak tau apa-apa dan tidak mengerti apa mau dari ISIS itu sendiri.

Kalau karna faktor ekonomi, bisa saja. Tapi bukanlah alasan yang kuat apabila penyebab adanya ISIS di Indonesia karna pengaruh sektor perekonomian masyarakat yang rendah. Namun lebih mengarah untuk mengambil alih kuasa Negara Sehingga mereka mampu mendirikan Negara dengan sistem Syari’at Islam versi pemahaman Islam ala mereka.

Lihat bagaimana ISIS menguasai Negara-Negara lain seperti Syiria, Lebanon, Palestina dan Negara-Negara lainnya. Alih-alih mendirikan Negara Islam yang damai, mereka malah mebunuh seluruh pendududuk Negara yang dianggapnya tidak mau menuruti kemauan ISIS. Sehingga pertempuran sengit pun terjadi. Rakyat tertindas, Nama besar "Islam" sudah tidak menjadi se-suci zaman Rosulullah SAW lagi. Nama suci "Islam" dirusak oleh para oknum yang mengaku manusia namun tidak memanusiakan manusia sebagimana Contoh yang diajarkan oleh Rosulullah SAW. Nama Agung "Islam" telah diperciut oleh para oknum yang mengaku dirinya sebagai Islam namun Akhlaknya tidak menyerupai Ajaran Rosulullah SAW, yakni Akhlaqul Islam.

Belakangan ini kita tau ada segelintir oknum yang menganggap dirinya "Phobia Islam" dan mengatakan bahwasanya Islam mendidik ummatnya menjadi seorang Teroris keji. Itu salah besar. Islam adalah Agama penuh Cinta yang mana cahaya Cintanya Rahmatan lil alamiin, Rahmat bagi seluruh alam semesta. Islam adalah Agama penebar kasih sesama manusia. Di dalam Islam tidak mengajarkan sesuatu yang berbau provokatif, sara, fitnah dan dengki yang menyebabkan perseteruan dan konflik antar saudara sendiri. Barangsiapa menggunakan nama Islam sebagai pembelaannya terhadap hal-hal yang dirasa menyimpang dari Islam, baik itu hanya hal sepele saja itu sudah termasuk penyimpangan dalam Islam. Apalagi melakukan tindak teror, pembantaian, pembunuhan, bom, dan bahkan fitnah murahan yang mengatasnamakan Islam. Itu sangat tidak diperkenankan dalam Islam. Sebab, Islam di mu’jizatkan kepada Rosulullah SAW dan didakwahkan oleh Rosulullah SAW dengan penuh rasa damai, toleransi, kasih sayang sesama manusia dan juga dengan penuh Cinta, santun dan ber-Akhlak.

Saat ini di Indonesia sedang marak kasus tragedi Bom yang mana para pelaku teroris tersebut sudah jelas terindikasi jaringan ISIS. Mereka meneror orang-orang ataupun suatu golongan yang mengecam keras gerakan ISIS yang ingin mendirikan Negara Khilafah sepanjang Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Oknum-oknum yang menjadi target empuknya tak lain adalah Anggota POLRI, TNI, DENSUS 88, BRIMOB, NU dan juga BANSER. Oknum-oknum inilah yang sangat mengecam dan menantang perbuatan dzalim tindakan terorisme ISIS yang ada di Indonesia. Sudah jelas kan, siapa target dan musuh daripada ISIS itu sendiri.

Namun kita sebagai rakyat Indonesia tidak usah takut, panik dan bersembunyi dibalik benteng baja. Justru benteng baja tersebut kita gunakan untuk melindungi Indonesia dari serangan para terorisme ISIS yang keji dan dzalim. Tidak usah menunggu komando siapapun untuk menjaga melindungi dan mempertahankan Negara Indonesia. Sebab tanah Indonesia dimana tempat kita semua berpinjak ini adalah tanah warisan para pejuang NKRI untu kita dan generasi kita selanjutnya. Jadi sudah mesti tanah ini adalah hak kita semua. Hak kita untuk memiliki aset hidup di tanah Indonesia, dan kewajiban kita untuk melawan siapapun yang ingin merampas harta warisan kita ini.

Kita sebagai Rakyat Indonesia janganlah mudah terpancing dengan isu-isu yang di sebarkan melalui media sosial. Tetaplah tenang dan waspada. Jangan merasa panik karna isu-isu panas yang beredar. Sebab selain belum tentu kebenarannya, target teroris adalah menjadikan kita panik dan gelisah. Saat kita merasa panik dan gelisah, saat itulah para Teroris merasa lega dan berhasil. Bahkan ketika itu, kita pun bisa jadi target sasaran kedzalimannya.

Bagi orang-orang yang "Berfikir" pasti mereka akan mempercayai bahwasannya tindakan teror dzalim itu Nyata di Indonesia. Bukanlah hal yang semu lagi atau bahkan transparan gerakannya. Jelas siapa saja yang mereka rangkul, jelas siapa saja yang mereka bantai. Bagi orang-orang yang mampu berfikir, mereka akan lebih menguatkan pagar baja Indonesia. Yakni kekukuhan persatuan dan kesatuan antar elemen Rakyat Indonesia dalam berbagai corak  perbedaan. Mereka akan lebih menjadikan persaudaraan antar warga Negara Indonesia menjadi lebih kuat tanpa ada suatu perselisihan antar saudara se-Tanah Air Indonesia.

Bagi orang-orang yang berfikir, pasti mereka tidak akan pernah menyerujui, mengapresiasi dan bahkan sampai mendukung gerakan Terorisme di Indonesia ini. Pasti mereka sudah menolak secara mentah-mentah melihat bagaimana kondisi Negara-negara diluar sana yang telah hancur karna sebuah kedzaliman terorisme. Bukan hanya menolak, bahkan membenci dan tidak sekalipun memberi dukungan untuk pergerakannya di Indonesia ini. Dan begitu disayangkan apabila di Indonesia ini orang-orang lebih mendukung gerakan teroris yang mereka anggap Jihad menegakkan nama Allah di Indonesia, padahal bukan untuk itu sebenarnya. Setelah nantinya Indonesia dikuasai ISIS, apakah sudah finish sampai disana? Tidak. Perang tidak akan usai hingga mereka mendapatkan apa yang mereka mau, yakni Labeling surga lengkap dengan 70 bidadari cantik didalamnya.

Sangat disayangkan juga mengapa UU Anti Terorisme di Indonesia ini belum segera ditetapkan dan disahkan sebagai sumber hukum resmi untuk membela dan mempertahankan Bangsa Indonesia dari serangan penjahat dzalim teroris. Sampai sekarang saya masih sangat kecewa terhadap DPR yang masih mempertimbangkan pengesahan UU Anti Terorisme yang diklaim berlebihan. Menurut pandangan saya bukan berlebihan, namun memang sengaja dilebihkan. Supaya tidak ada ruang ataupun celah bagi para teroris untuk beraksi di Indonesia ini.

Sebagai Pelajar Nusantara saya sangat mengecam dan mengutuk keras aksi Terorisme. bagaimanapun bentuknya. Saya menghimbau untuk para saudara-saudara saya di Indonesia untuk tetap tenang dan waspada. Apabila ada suatu hal atau suatu gerakan yang sekiranya mencurigakan, segeralah hubungi aparat keamanan terdekat. Jangan takut jangan panik, tetap waspada dan jaga diri. Jangan sampai Terorisme dzalim memporak porandakan negri ini dengan mudah karna kita takut dan panik. Tetaplah bersatu padu, menyatukan segala perbedaan, menggenggam erat ikatan persaudaraan walau berjuta corak perbedaan. Mari teriakan "Kami Tidak Takut Terorisme, karna kami NKRI. Kami siap mati untuk membela Tanah Air kami sebagaimana yang dilakukan para pahlawan pendiri Bangsa Kami. Karna NKRI HARGA MATI".***

Penulis, Vinanda Febriani 

0 Komentar