Nutrisi Jiwa di Bulan Ramadhan : Fadilah Shalat Tarawih (8)

NU Bogor -


Nutrisi Jiwa di Bulan Ramadhan
Fadilah Shalat Tarawih (8)


في الليلة الثامنة،اعطاه تعلي ما اعطي ابراهيم عليه السلام،

Wa fillailatits-tsaaminati, a'thahullahu ta'alaa maa a'tha ibrahiima 'alaihissalam


"Fadhilah sholat taraweh di malam ke delapan adalah Orang yang shalat taraweh di malam ke delapan, Allah memberikan  pahala  seperti pahala yang Allah ta'ala berikan kepada Nabi Ibrahim  as"

Subhanallah, Saudaraku yang Budiman. Sungguh bahagia orang yang di anugrahi mampu melaksanakan sholat taraweh pada malam kedelapan di bulan suci Ramadhan, karena Allah beri pahala seperti pahala yang Allah berikan kepada Nabi Ibrahim as.

Saudaraku yang Budiman, Seperti yang kita ketahui betapa tinggi  kedudukan Nabi Ibrahim as di sisi Allah SWT hingga di sebut "Kholilullah" yakni kekasih Allah. Bukan tanpa alasan gelar itu di anugrahkan, bukan tanpa perjuangan kedudukan Kekasih Allah itu di raih, tentu dengan tahapan- tahapan, ujian-ujian di lakukan oleh nabi Ibrahim as dengan teratur, terukur dan penuh rasa syukur dalam menjalankanya. 

Mulai dari perjalan seorang diri mencari kebenaran sejati dalam menemukan Tuhan yang sejati, Beliau jugaSeorang diri berani menjelaskan kepada pelaku "kesesatan" yang terorganisir oleh penguasa yang bertangan besi ( Namrud) Dengan tindakan "protes" ( menghancurkan berhala ) agar terjadi debat terbuka untuk membuka cakrawala pikiran ,hati dan jiwa. Yaitu beliau menjelaskan bahwa yang menghancurkan berhala adalah berhala yang besar itu, dengan argumen bahwa kampaknya ada di leher berhala yang besar. Namrud menjawab:" tidak mungkin berhala itu bisa menghancurkan teman-temannya yang lain,karena bergerak saja dia tidak bisa "Nabi Ibrahim as  menjelaskan:  "kalau bergerak saja tidak mampu kenapa kalian sembah,dan mintain pertolongan? 

Saudaraku yang Budiman, Suatu "keberanian " yang luar biasa yang pernah di lakukan oleh Nabi Ibrahim as saat beliau tampil di pentas dunia ini dengan penuh perjuangan atas kebenaran sejati. Dan masih banyak lagi contoh perjuangan hidup beliau yang tidak habis di tulis dg tinta, Hingga beliau di sebut juga "abul anbiya" ( bpknya para Nabi)

Saudaraku yang budiman, Rasanya tidak mungkin perjuangan hidup Nabi Ibrahim as bisa kita ikuti semua dan kita ikuti dengan sempurna, karena iman kita sangat jauh berbeda dengan imannya.Namum patut kita syukuri sebab kita mrnjadi umat Nabi Muhammad SAW yg mau dan mampu menjalankan shalat taraweh pada malam ini (malam ke delapan) maka Allah berikan apa yang telah Allah berikan kepada Nabi Ibrahim as, paling tidak kita di beri.   ("ايمان كامل" ) iman yang sempurna. Dengan iman yang sempurna/ utuh itulah kita gunakan sebagai cahaya dalam menjalankan lakon (proses) hidup di pentas dunia ini dengan penjiwaan yang sempurna. WaAllahu a'lam.

Semoga Allah selalu menjaga  dan membimbing kita semua menjadi Hamba Yang bertaqwa. Aamiin ya Mujibassaa iliin.

Referensi: Kitab Durratunnashihiin hal 18, karya Ustman bin hasan bin ahmad al syakir ( 'ULAMA  Zaman 13 H).


Ust. Juwahir, S.Pd.I
Ketua NU Ranting Ciangsana


 

0 Komentar