Kajian al-Hikam (32) : Karakter Duniawi

Kajian al-Hikam (32) : Karakter Duniawi
NU Bogor -
Kajian al-Hikam 32

Karakter Duniawi


لاَتسْتغـْرِبْ وقـُوعَ الاَكداَرِ مادُمتَ فى هٰذِهِ الدَّار فإنـَّهَا ماأبْرزَتْ الاَّماهُوَ مُسْتَحِقّ ُوصْفِها وواجِبُ نَعْتِهَا


"Jangan heran munculnya kotoran-kotoran duniawi selama dirimu masih berada di kampung dunia ini, karena sesungguhnya kotoran duniawi itu tidak akan datang kecuali kepada yang berhak memperolehnya dan sebagai sifat yang melekat padanya."


Maqalah di atas menjelaskan bahwa manusia yang hidup di alam dunia ini tidak bisa lepas dari persoalan dunia. Persoalan-persoalan tersebut dapat mengotori jiwa dan hati seseorang. Terlebih jika hati sudah mencintai dunia dan materi secara berlebihan maka hati akan semakin gelap gulita. Sebab karakter dunia sebagai tempat kesenangan bagi jiwa yang masih dikuasai oleh hawa nafsu sehingga banyak orang yang gila duniawi hingga melakukan perbuatan keji dan mungkar.

Karena itu, perlu disikapi dengan bijak dalam menghadapi dunia supaya kita tidak terpedaya. Bagi org yang mendapatkan petunjuk Tuhan maka dapat menjadikan dunia sebagai lahan investasi akherat, artinya kesuksesan materi di dunia bisa menghantarkan kesuksesan akherat selama harta bendanya digunakan perjuangan menegakkan agama Allah dengan mengeluarkan infaq, zakat dan shadaqah. Itulah hati yang bening yang dipenuhi CINTA ILAHI sehingga bisa menjadikan dunia sebagai sarana kesuksesan di kampung akherat kelak. Semoga jiwa kita dibersihkan dari tipu daya mengikuti hawa nafsu, hati kita dibersihkan dari kecintaan terhadap materi, insya Allah hidup kita akan merasakan ketenangan dan kebahagian yang hakiki baik di dunia maupun di akhirat.
 

al-Rabbani, 19 Mei 2017


Dr. KH. Ali M. Abdillah MA

0 Komentar