KH. Mahmud Ruslan Abdul Gani : Bogor harus Silihwangi dan menebar Kebaikan

KH. Mahmud Ruslan Abdul Gani : Bogor harus Silih Wangi
NU Bogor - KH. Mahmud Ruslan Abdul Gani Katib Syuriah MWCNU Cileungsi dalam Peringatan Isra' Miraj nabi Muhammad SAW diselengarakan PAC GP Ansor Cileungsi, Sabtu (29/04)

Cileungsi: Bogor itu tempat atau wadah perhiasan ibarat perak di pimpin oleh Raja Siliwangi yang menebarkan keharuman dan kebaikan. Jangan saling jidal hujjah dan tetap rukun aman tentram kerto raharjo gemah ripah loh jinawi ujar KH. Mahmud Ruslan Abdul Gani dalam Tausyiah  memperingati Isra’ dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW oleh PAC GP Ansor Cileungsi di Masjid Jami' Al-Hidayah Kp. Ciuncal Rt 04/02 Desa Situsari Kecamatan Cileungsi kabupaten Bogor. Sabtu, (29/04/17) .

Dalam pengajian tersebut Abah Agan Sapaan akrabnya, membahas tentang Sejarah Isra' dan Mi'raj nya Rasulullah SAW kpeda para Jammah serta pentingnya menjaga persaudaraan antar sesama.

"Pada zaman sekarang banyak alim ulama yang slalu saling jidal (debat) bahkan ulama yang belum bisa menerima tentang perbedaan faham, selalu menimbulkan selisih, saling hujjah antar ustadz dan kiyai". Ujar Katib Syuriah MWCNU Kecamatan Cileungsi tersebut.

Dalam kesempatan itu, menjelaskan tentang arti dari nama Bogor. Menurutnya kata Bogor Musytaqun lil Boqor yang artinya wadah perhiasan, bukan lah baqor yang berartikan sapi. Di bogor terdapat Kerajaan Padjajaran yang dipimpin oleh Prabu Siliwangi yang sekarang di jadikan nama kota yaitu Bogor kota siliwangi.

Ia melanjutkan Siliwangi asal kata dari silihwangi dalam bahasa sunda yang berarti silih seungitan (menebarkan keharuman) dengan menebarkan kebaikan. Pesannya Para Ustadz, Kiai dan masyarakat Kabupaten dan Kota Bogor harus tetap rukun damai jangan saling jidal hujjah dan saling menyalahkan antar seama.


“Jika kita semua menebar keburukan berarti kita (Masyarakat-red.) jangan tinggal di Bogor karna Bogor itu tempat atau wadah perhiasan, perak yang di Rajai oleh Raja Siliwangi senantiasa menebarkan keharuman dan kebaikan. Janganlah saling jidal hujjah dan tetap rukun aman tentram kerto raharjo gemah ripah loh jinawi” Pungkasnya (Firman)

0 Komentar