KH. Aziz Masyhuri, Ensiklopedi hidup di bidang ke-NU-an

KH. Aziz Masyhuri, Ensiklopedi hidup di bidang ke-NU-an
NU Bogor - Oleh:  Martin Van Bruinessen




Seperti banyak orang lain, saya merasa berhutang budi karena telah belajar banyak dari beliau, dan saya bangga pernah berkenalan dan berdialog dengannya, terakhir pada hari-hari Muktamar NU 2015. Beberapa tahun lalu, Kiai Aziz minta saya menulis kata pengantar untuk buku barunya, mengenai tarekat. Saya bangga nama saya menempel ke salah satu karya beliau.
Kata Pengantar untuk buku  Ensiklopedi 22 aliran tarekat dalam tasawuf karya KH. Aziz Masyhuri
Bagi para pengamat Nahdlatul Ulama dan dunia pesantren, baik orang Indonesia maupun dari luar negeri, nama KH. A. Aziz Masyhuri bukan nama asing lagi.
Kami sudah lama mengenal beliau sebagai narasumber yang sangat tekun mendokumentasikan perkembangan di NU dan keilmuan Ahlussunnah wal Jama’ah. Tulisan-tulisan beliau merupakan rujukan wajib bagi peneliti serius.
Saya sendiri mulai menyadari peranan Kiai Aziz sebagai ahli dokumentasi sekitar tahun 1983 atau 1984, ketika saya baru saja mulai meminati tradisi Islam Indonesia dan sering mengunjungi toko-toko buku di kawasan Kramat Raya-Kwitang-Senen untuk mencari buku langka. Di sana saya temukan dua jilid tipis berjudul Ahkamul Fuqaha, keputusan ulama NU dari Muktamar pertama sampai 1979 yang dikumpulkan KH. Aziz Masyhuri, dan dua jilid sejarah organisasinya, NU dari Masa ke Masa. Ada juga fatwa kontroversial Kiai Bisri Syansuri tentang keluarga berencana (kontroversial karena tidak disegani pemerintah zaman itu) yang disusun oleh Kiai Aziz. Buku-buku hasil pena kiai dari Denanyar ini menjadi bagian penting dari koleksi saya tentang NU dan telah sangat bermanfaat bagi saya untuk memahami organisasi Islam terbesar itu.
Beberapa tahun kemudian saya beruntung dapat berkenalan dengan Kiai Aziz sendiri dan mengambil manfaat dari pengetahuannya yang begitu luas. Saya menyadari bahwa Kiai Aziz lebih dari sekadar ahli tentang sejarah NU dan sebetulnya merupakan ensiklopedi hidup. Dari tulisan yang diterbitkannya belakangan juga dapat dilihat betapa luas pengetahuannya. Selain beberapa edisi baru Ahkamul Fuqaha/Masalah Keagamaan dan kumpulan keputusan Muktamar Jami’ah Ahlith Thariqah Mu`tabarah, beliau menulis sejumlah jilid riwayat hidup kiai terkemuka (99 Kiai Kharismatik Indonesia dan 99 Kiai Pondok Pesantren Nusantara) yang sangat kaya akan informasi yang tak dapat ditemukan di sumber lain. Wanita juga tak luput dari perhatian, dengan kumpulan tebal kisah-kisah perempuan yang memainkan peranan di latar belakang sepanjang sejarah Islam. Ensiklopedi Muslimah: Kisah Wanita-Wanita Dibalik Kebesaran Tokoh Dunia.
Dengan buku terbaru ini, tentang tarekat-tarekat dan tokoh-tokoh Sufi, Kiai Aziz membuktikan sekali lagi cakupan luas pengetahuannya. Walaupun buku ini dimaksud sebagai pengantar untuk pembaca umum, para sarjana dalam bidang ini juga dapat memperoleh manfaatnya dan pasti akan menemukan hal yang belum mereka ketahui. Saya ucapkan selamat kepada kiai tekun meneliti dan menulis ini, KH. A. Aziz Masyhuri patut dihargai karena sumbangannya yang penting kepada pustaka tentang tradisi Islam Nusantara dan dunia. Semoga masih banyak karya lagi beliau hasilkan.
 
Utrecht, April 2010
Martin van Bruinessen

0 Komentar