Kajian al-Hikam (15-24) : Hijab Memandang Allah

Kajin Kitab Al Hikam Dr. KH. Ali M. Abdillah, MA
NU Bogor
Kajian al-Hikam 15-24
Hijab Memandang Allah



مِمَّايَدُلُّكَ على وجُودِ قهرِهِ سُبْحانهُ ان حجبكَ عَنهُ بما ليسَ بموجُودٍ معه

"Sebagai bukti yang menunjukkan dirimu  adanya Kemaha Perkasaan Allah yaitu  terhijabnya dirimu dari memandang (Allah) dengan hijab  tanpa wujud yang menyertai-Nya."

Maqalah diatas menjelaskan bahwa salah satu bukti Kemaha Perkasaan Allah yaitu terhijabinya pandangan manusia dalam melihat Allah dengan hijab yang tidak ada pada diri-Nya melainkan pandangan manusia sendiri yg  terhijabi. Artinya yang terhijabi dalam memandang Allah itu pandangan manusia sendiri, sementara Allah nyata dalam wujud-Nya tanpa hijab sedikitpun. Karena itu, muncul penjelasan2 filosofis tentang apa sesungguhnya hijab itu.

كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهوالذى اظهركلَّ شيىءٍ

"Bagaimana mungkin Allah dihijabi oleh sesuatu, sementara Allah yang (menciptakan dan) mewujudkan segala sesuatu."


كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهوالذى ظَهربِكلّ شيىءٍ


"Bagaimana mungkin Allah dihijabi oleh sesuatu, sementara Allah telah mewujudkan dengan segala sesuatu."

كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهوالذى ظهرفى كلّ شيىءٍ

"Bagaimana mungkin Allah dihijabi oleh sesuatu, sementara Allah yang mewujudkan  dalam tiap sesuatu."

كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهوالذى ظهرلِكلّ شيىءٍ


"Bagaimana mungkin Allah  terhijabi oleh sesuatu, sementara Allah yang mewujudkan bagi tiap sesuatu"

كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهو الظاهرقبل وجودِ كلّ شيىءٍ


"Bagaimana mungkin Allah terhijabi oleh sesuatu, sementara Allah yang mewujudkan alam sebelum adanya sesuatu."

كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهو اَظَْهرمن كلّ شيىءٍ

"Bagaimana mungkin Allah dihijab oleh sesuatu, sementara Allah yang telah mewujudkan secara nyata dari segala sesuatu."

كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهوالواحد الذى ليسَ معهُ شيىءٍ

"Bagaimana mungkin Allah  dihijabi oleh sesuatu, sementara Allah yang tunggal yang tidak ada sesuatu beserta-Nya."

كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهواقربُ ا ِليكَ من كلّ شيىءٍ

"Bagaimana mungkin Allah dihijabi oleh sesuatu, sementara Allah lebih dekat kepadamu dari segala sesuatu."

كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ ولولاه ماكان وجودُ كلّ شيىءٍ


"Bagaimana mungkin Allah dihijabi oleh sesuatu, padahal seandainya tidak ada Allah, niscaya tidak akan wujud segala sesuatu."

يا عجبا كيفَ يظهرُالوجودُفى العدمِ ، ام كيفَ يَثبُتُ الحادثُ معَ من لهُ وَصفُ القِدَمِ

"Wahai yang terpesona, bagaimana wujud tampak  dalam ketiadaan, atau bagaimana sesuatu yang baru  menjadi tetap  beserta Dzat yang bersifat qadim."

Dapat disimpulkan bahwa wujud alam semesta yang nyata itu diciptakan oleh Allah. Jadi tdk mungkin Allah menghijabi diri-Nya melainkan pandangan manusia yg terhijab. Dengan demikian, harus dipahami secara tepat bahwa wujud alam semesta dipandang sbg madhar dan tajalli-Nya. Jadi wujud alam tetap bersifat tasybih, sedangkan wujud qadim bersifat tanzih. 

al-Rabbani, 27/4/17


Oleh : Dr. KH. Ali M. Abdillah, MA


0 Komentar