Kajian al-Hikam 02 : Sadar Maqam

Kajian al-Hikam 02 : Sadar Maqam
NU Bogor
Kajian al-Hikam 02
Sadar Maqam


 ارادتك التجريد مع اقامة الله اياك فى لاسباب من الشهوة الخفية، ارادتك الاسباب مع اقامة الله اياك فى التجريد انحطاط عن الهمة العالية

Keinginanmu menduduki maqam tajrid sementara Allah menghendaki dirimu dlm maqam asbab termasuk syahwat yg tersembunyi. Keinginanmu pada maqam asbab sementara Allah menghendaki dirimu dalam maqam tajrid adalah kemunduran dari cita-cita yg tinggi. 


Dalam maqalah di atas ada dua istilah yg perlu dijelaskan terlebih dahulu apa itu maqam asbab dan tajrid ? Maqam asbab yaitu maqam para pejalan menuju Allah (salikin) dalam tahap mubtadi' (pemula). Dalam maqam ini salikin harus berjuang keras melawan hawa nafsu melalui kaifiyat riyadhoh mujahadah yg diijazahkan oleh para Mursyid thoriqoh, tartib dlm pelaksanaan syariat lahir dan batin. Pada maqam asbab ini salikin harus berjuang dg usaha dan ikhtiar baik terkait urusan ukhrowi maupun duniawi. 


Sementara pengertian maqam tajrid yaitu posisi bagi salikin yg sdh mencapai tingkatan muntaha. Orang yg telah mencapai maqam ini berarti telah dipilih oleh Allah setelah berhasil melampaui maqam asbab. Orang yg berada pd maqam ini scr lahiriyah tidak nampak melakukan zikir, namun kesadarannya mengingat Allah tidak pernah lupa sedetikpun. Secara lahiriyah tidak nampak bekerja namun Allah mencukupi segala kebutuhannya. Maqam tajrid adalah maqam bagi kekasih2 Allah yg sdh membuktikan dan merasakan lezat nikmatnya mencintai Allah. 


Berkaitan dg maqalah di atas Shaykh Ibn Athaillah memberikan kritik bagi para pejalan spiritual (salikin) supaya tidak mudah memaqamkan dirinya pada suatu maqam yg sebenarnya bukan maqamnya. Bagi salikin yg berada pada maqam asbab harus jujur dg maqamnya yaitu harus bekerja keras melawan hawa nafsu dan mengamalkan zikir riyadhoh mujahadah. Karena tidak mungkin jiwa akan bersih dan hati akan bening memandang Allah tanpa mengamalkan riyadhah mujahadah. Jangan sampai salikin pada maqam asbab bergaya seperti maqam tajrid. Ini namanya terbelit dg lembutnya nafsu syahwat yg menguasai dirinya. 

Sebaliknya orang yg sdh berada maqam tajrid lalu turun pd maqam asbab, ini merupakan sebuah kemunduran dari cita2 yg mulia dan tinggi.  Sebab pada maqam tajrid Allah sudah menjamin akan mencukupi segala kebutuhannya.
Dengan demikian, dari maqalah di atas dapat dipahami bahwa SADAR MAQAM sangat penting supaya terhindar dari kesalahan dan kekeliruan dlm bersikap dan beramal. Semoga Allah senantiasa membimbing kita pada jalan yg lurus. Amin


Cikeas, 6 April 2016

Dr. KH. Ali M. Abdillah


0 Komentar