Dibalik Peristiwa Isra Miraj yang Menakjubkan

NU BogorOleh : Dian Azis Sayhputra / Pengurus PAC GP Ansor Klapanunggal

“Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”. (Q.S Al Isra’: 1)

Peristiwa luar biasa yang dikisahkan dalam Al-Qur'an dengan menggunakan kalimat "Subhana". Kalimat tasbih yang memiliki fungsi "Tadullu 'ala syaiin ta'ajjubin" menunjukkan kepada sesuatu yang menakjubkan. Sehingga peristiwa ini adalah suatu hal yang sangat luar biasa.

Suatu perjalanan paling agung manusia adalah yang pernah dilakukan oleh Muhammad. Seorang Arab yang mendapat titah dari Tuhan untuk melakukan perjalanan menembus lapis 7 langit dalam semalam. Banyak penafsiran tentang perjalanan "menakjubkan" ini. Ada yang bilang ini adalah perjalanan mimpi Muhammad yang diceritakan, ada juga yang bilang ini adalah perjalanan ruh nya Muhammad saja, ada juga yg percaya bahwa jiwa raga Muhammad SAW benar-benar menembus tujuh lapisan langit dalam semalam.

Saya salah satu orang yang meyakini itu perjalanan jiwa-raga. Muhammad Saw benar-benar melakukan perjalanan menembus batas lapisan langit. Sebagian orang lain meyakini Kendaraan 'Buraq' yang menjadi kunci dari perjalanan itu. Yang sering digadang-gadang sebagai hewan bersayap, dan sebagainya. Belum ada penelitian mengenai "buraq" ini. Hipotesis awal saya adalah buraq merupakan suatu gejala dinamis dari gelombang elektromagnetik yang memiliki kecepatan lebih cepat dari atau setara dengan kecepatan cahaya.

Walaupun selepas saya mengaji kitab Tafsir Jalalain. Sang Guru menjelaskan bahwa peristiwa Isra Mi'raj ini bukan dilakukan oleh Muhammad sendiri, melainkan di lakukan oleh Allah. Ada kalimat "asro" dalam surat Al-Isra ayat satu ini yang memiliki arti memperjalankan. Berjalan dengan Memperjalankan memiliki arti dan komposisi kalimat yang berbeda. Sebagai contoh Udin bekerja, maka yang bekerja adalah udin sebagai Supir. Udin memperkerjakan Sofyan sebagai Supir, maka yang bekerja adalah Sofyan. Dan dalam hal Isra Mi'raj maka Muhammad sebagai Objek dan Allah sebagai Subjek. Lalu, jika subjeknya Allah apa yang mustahil bagi-Nya ? Karena kun fayakunnya Allah pasti terjadi. Alasan inilah yang menjadi saya yakin bahwa Muhammad berangkat menuju langit ketujuh dengan jiwa dan raganya.

Lalu, ada lagi yang menarik yaitu Area masjid Al-Aqsha tempat titik landas Muhammad SAW menuju langit tentu perlu diteliti lebih jauh. Ini akan membuktikan langit itu berada di atas "naik" atau berada di sekitar dengan mengelilingi secara spiral. Jenis gelombang elektromagnetik ini belum diketahui.

Jika memang ada suatu pancaran gelombang elektromagnetik baru yg alamiah di area Al-Aqsha. Maka ini bisa jadi penemuan terbesar umat manusia yang juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup di masa mendatang. Para peneliti hari ini masih mengira-ngira untuk mengevakuasi manusia ke planet layak tinggal dengan perjalanan mencapai 20 juta tahun kecepatan cahaya. Itu mustahil bisa dilakukan satu generasi bahkan 1000 generasi sekalipun. Kecanggihan Muhammad SAW melakukan perjalanan hanya semalam membuktikan adanya teknologi yang sudah canggih.

Wacana keumatan dewasa ini hanya berkutat pada perdebatan "saya benar, anda salah", "saya Islam, anda kafir", " saya sunny, anda syiah". Perdebatan seperti ini malah jauh mundur ke belakang dan membuat kita jadi kaum yang tertinggal. Yang anehnya lagi malah menjadi semakin terlihat bodoh tatkala sebagian golongan muslim yang suka mengkafir-kafirkan membuat statement bahwa Bumi ini datar. Perlu ada kajian yang mendalam, sehingga terjalinnya diskusi ilmiah guna bertujuan untuk menggali sejauh dan sedalam apa muslim memiliki argumen kokoh dalam membenarkan pendapatnya. Bukan sekedar "Saya Islam dan Kamu Kafir".

*Tulisan ini merupakan pendapat pribadi Penulis, isi bukan tanggungjawab redaksi 

0 Komentar