![]() |
Tiga Prinsip Para Penggerak NU |
CIBINONG, NU Bogor - KH. Romdoni da Jajaran dalam Kegiatan Stadium General MKPNU dan Sosialisasi Kontra Radikal sera deradikalisasi 2017, di Aula PCNU Jl. Bina Citra, Kelurahan Cipayung Cibinong. (25/03/2017)
PCNU Kabupaten Bogor menggelar Stadium General MKPNU dan Sosialisasi Kontra Radikal di Aula PCNU Jl. Bina Citra, Kelurahan Cipayung Cibinong. (25/03/2017).
"Taaruf ini adalah konsepsi awal yang nantinya akan dilanjut dengan pemantapan pengkaderan oleh PBNU di Gedung Wisma DPR RI". Ujar Ketua Pelaksana Lukmanul Hakim.
Lanjut Lukmanul Hakim menjelaskan, pelaksana yang sekarang adalah melanjutkan program yang sudah digagas oleh Almarhum KH. Ahsan yang notabene adalah Pelaksana sebelumnya. "Ini adalah cita-cita luhur almarhum yang sudah menggagas dan mengkonsep program semasa beliau hidup, sehingga menjadi wajib bagi kita untuk meneruskan perjuangan beliau. Semoga niat baik beliau semasa hidup dapat kita teruskan untuk terus berkiprah di NU". Pungkasnya.
Dalam kesempatan ini, Ketua PCNU Kabupaten Bogor KH. Romdoni menjelaskan program kerja prioritas dan arahan tentang pengetahuan Nahdlatul Ulama.
"PCNU sudah memiliki program prioritas yaitu membentuk 4 MWC dan 16 Ranting percontohan yang nantinya akan memiliki Banom dan Lembaga yang lengkap." Katanya.
Lebih lanjut, Ia menerangkan hari ini NU selalu diidentikan dengan Tahlilan, Rajaban, Muludan, Manaqiban dan lainnya. Padahal itu hanyalah Amaliyah NU, bukan tentang pergerakan NU itu sendiri. Beliau menjelaskan bahwa Aswaja Annahdhiyyahmemiliki 3 prinsip yang harus menjadi pegangan para penggerak NU. Pertama, adalah Tawazzun harus seimbang dalam bersikap dan bertindak, harus seimbang dalam dalam menerapkan dalil Naqli dan dalil aqli ketika berbicara teologi, namun tetap konsepnya adalah Akal dibawah wahyu sehingga jika ada kontradiktif antara akal dengan wahyu, maka jelas harus memprioritaskan wahyu, karena wahyu adalah nisbi. Kemudian tasamuh dalam bernegara dan beragama, kita bukan negara sekuler bukan pula negara Agama. Negara kita NKRI yang berasaskan Pancasila , lalu tasamuh hidup di dunia dan di akhirat jangan hanya memikirkan dunia namun juga harus memikirkan akhirat. Terakhir tasamuh dalam spiritual dan intelektual, isi hati dengan dzikir juga isi akal dengan pikir.
Ia melanjutkan yang kedua tawassuth, penjadi tengah-tengah tidak berat ke kiri juga tak selalu ke kanan. Tidak ikut kiri yang bebas, tidak juga mendukung kanan yang sifatnya keras. Ketiga, Taadul harus memiliki sifat toleransi, harus adil bersikap professional dan proporsional. Adil itu bukan sama rata namun menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Di kesempatan yang sama KH. Romdoni pun memaparkan kelompok radikal dan intoleran juga yang berpaham bebas sedang gencar-gencarnya di Indonesia, tak sedikitpula mereka yang mengaku NU. Sehingga perlu adanya Madrasah Kader Penggerak NU agar kita benar-benar memahami arah pergerakan NU yang sesungguhnya, juga agar para kader NU tidak salah menggerakkan NU di masyarakat. MKPNU Kabupaten Bogor akan diadakan di Wisma DPR RI selama tiga hari, ia menceritakan dahulu ketika mengikuti Pendidikan Kader Penggerak NU di Rengasdeklok diadakan selama hampir satu minggu, hal itu karena dahulu para penggerak NU harus benar-benar tahu apa itu NU baru terjun ke masyarakat.
“kelompok radikal dan intoleran juga yang berpaham bebas sedang gencar-gencarnya di Indonesia, tak sedikitpula mereka yang mengaku NU, Ulah mudah kabawa pedah udeng jeung jubah" Tutupnya.
Terakhir ia berencana mengadakan Harlah NU di GOR Pakansari namun NU jangan hanya besar secara kuantitas namun juga secara kualitas. (Aziz Ian/Dhamiry)
0 Komentar