Waspada, Ada Upaya Masif Jauhkan Umat dari Nahdlatul Ulama

Nahdliyin
HARAKAH, NU Bogor - Diakui atau tidak, saat ini tengah terjadi upaya penggerusan yang luar biasa terhadap legitimasi NU. Kepercayaan masyarakat terhadap NU digembosi pascademo anti-Ahok beberapa waktu yang lalu. Tokoh-tokoh NU –dan siapa saja—yang menolak mendukung demo antiAhok seolah-olah menjadi musuh bersama umat Islam. Padahal tidak demikian.

Hal tersebut diungkapkan aktifis NU Jember Muhaimain Kamal saat mengisi acara Mapaga (Masa Pemantaban Anggota) di gedung Ansor Cabang Jember, Ahad (18/12).

Menurut Muhaimin, ada skenario besar dari pihak-pihak tertentu untuk mendelegitimasi NU dengan memanfaatkan isu anti-Ahok. “Disebarkanlah isu seolah-olah NU tidak membela Islam. NU seakan-akan pro penista agama. Padahal tidak demikian. Untuk soal membela Islam, NU tidak penah menawar. Tapi itu tidak harus dengan demo,” ucapnya.

Dosen IAIN Jember tersebut menambahan, upaya-upaya pihak tertentu dalam mengikis kepercayaan masyarakat terhadap NU dilakukan secara massif. Dan mereka berhasil membikin opini seolah-olah NU salah karena tidak mendukung demo anti-Ahok. Begitu juga ulama yang tidak setuju  demo anti-Ahok dianggap tidak membela Islam.

Ia lalu mencontohkan Gus Mus (KH. Mustofa Bisri). Siapa pun tahu bagaimana teduh dan bijaknya pemikiran-pemikiran Gus Mus. “Tapi ketika beliau tidak mendukung demo (anti-Ahok), minimal ada yang mempertanyakan kenapa tidak mendukung. Seolah-olah Gus Mus salah. Muara dari semua itu, ya delegitimasi NU. Agar NU ditinggalkan massanya. Kalau NU sudah rapuh, maka mereka punya agenda lain,” tuturnya.

Karena itu, katanya, tiada cara lain kecuali NU harus mengonsolidasi diri. Fikrah nahdliyyah berbasis Ahlussunnah wal jama’ah ala NU, perlu diteguhkan dan ditanamkan terus di simpul-simpul massa akar rumput NU. “Amaliah NU yang berbasis Aswaja dan mu’malah NU yang bercirikan tawasshuth, i’tidal dan sebagainya, perlu dijadikan pegangan,” cetusnya.

Mapaga tersebut digelar oleh PMII Rayon Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember, dan diikuti oleh 30 anggota baru PMII.

Sumber: NU Online

0 Komentar